MEMBANGUN KARAKTER
Disiplin diri merupakan hal penting dalam setiapupaya membangun dan membentuk karakter seseorang,sebuah organisasi,dan sebuah masyarakat bangsa.sebab dalam hubungannya dengan seseorang-karakter mengandung pengertian (1) suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang,sehingan memuatya menarik dan atraktif (2) reputasi seseorang dan (3) seseorang yang unusual atau memiliki kepribadian yang eksentrik.
Dalam Kamus Poerwadarminta,karakter diartikan sebagai tabiat; watak; sifat-sifat kejiwaan,akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseoang dari pada yang lain.
Dengan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa membangun karakter (character building) adalah proses mengukir atau memahatjiwa sedemikian rupa,sehingga"berbentuk"unik,menarik,dan berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain.Ibarat sebuah huruf dalam alfabet yang tak pernah sama antara yang satu dengan yang lain,demikianlah orang-orang yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang lainnya (termasuk dengan yang tidak/belum berkarakter atau"berkarakter"tercela).
Kalimat itu boleh jadi merangkum sejarah hidupnya yang sangat inspirasional.Lewat perjuangan panjang dan ketekunan yang sulit dicari tandingannya,ia kemudian menjadi salah seorang pahlawan besar dalam sejarah Amerika yang mendapatkan berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internasional atas prestasi dan pengabdiannya.Hellen Keller adalah model manusia (terpuji).
Dan sejarah hiupnya mendemonstrasikan bagaimana proses membangun karakter itu memerlukan disiplin tinggi karena tidak pernah mudah dan seketika atau instant.Diperlukan refleksi mendalam untuk membuat rentalan moral choice (keputusan moral) dan tindaklanjuti dengan aksi nyata sehingga menjadi praksis,refleksi,dan praktik.Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi custom (kebiasaan) dan membentuk watak atau tabiat seseorang.
Demikianlah makna penting sebuah karakter dan proses pembentukannya yang tidak pernah mudah melahirkan manusia-manusia yang tidak bisa di beli.Ke arah yang demikian itulah pendidikan dan pembelajaran termasuk pengajaran di institusi non-formal seharusnya bermuara,yakni membangun manusia-manusia berkarakter (terpuji),manusia-manusia yang memperjuangkan agar dirinya dan orang- orang yang dapat dipengaruhiya agar menjadi lebih manusiawi,menjadi manusia yang utuh atau memliki intergritas